Logo Bloomberg Technoz

Tarif Impor Trump Berlaku Maret, Tekanan Rupiah Bisa Berlanjut

Tim Riset Bloomberg Technoz
11 February 2025 07:50

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tren pelemahan rupiah kemungkinan masih akan berlanjut dalam perdagangan Selasa menyusul kepastian penerapan tarif impor baja dan alumunium oleh Amerika Serikat (AS) sebesar 25% terhadap semua negara, efektif berlaku 4 Maret nanti.

Indeks dolar AS kemarin ditutup menguat 0,26% di level 108,31. Pergerakan rupiah di pasar offshore juga mencerminkan tekanan yang masih belum mereda. Rupiah NDF ditutup melemah di Rp16.366/US$ pada akhir sesi bursa New York. Pagi ini, rupiah NDF makin lemah di kisaran Rp16.374/US$.

Level tersebut lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot pada Senin di Rp16.345/US$. Hal itu menyiratkan potensi tekanan pada rupiah masih ada.

Pada pembukaan pasar valuta Asia pagi ini, mayoritas mata uang Asia melemah. Baht turun nilainya 0,17%, won Korsel 0,08%, dolar Singapura 0,04%, yuan offshore 0,03% lalu dolar Hong Kong 0,01%. Hanya yen Jepang yang masih menguat melawan dolar AS dengan kenaikan nilai 0,11%.

Dari pasar saham, beberapa bursa Asia yang sudah dibuka pada pagi ini, terpantau bergerak hijau. Indeks Kospi dan Kosdaq Korea masing-masing menguat 0,43% dan 0,17%. 

Ramadan 2025