Sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Siti Nurbaya mengatakan pada 2023 Indonesia akan mengalami anomali iklim curah hujan menipis yang berpotensi menyebabkan karhutla. Berdasarkan pantauan pemrintah pada periode 1 hingga 19 Januari lalu, terdapat 31 titik api di daerah yang rawan karhutla. Jumlah ini meningkat 29% dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama.
Terkait hal itu, Mahfud meminta kepada perusahaan yang juga fokus pada pengelolaan hutan agar ikut menjaga dan melakukan mitigasi terhadap ancaman ini.
“Kepada perusahaan-perusahaan yang juga berkaitan dengan pengelolaan hutan itu supaya tetap dalam posisi belakangan ini yaitu ikut menjaga. Karena jika terjadi (kebakaran), kerugian yang timbul akan menimpa perusahaan,” tutupnya.
(ibn/ezr)