Bloomberg Technoz, Jakarta -Vikram Sinha President Director & CEO Indosat, mengungkapkan jika perusahaannya tidak hanya akan memanfaatkan kercedasan buatan atau AI untuk sekadar promosi, tetapi juga berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan talenta lokal guna menjadikan Indonesia sebagai produsen AI.
Hal ini sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis mereka pada 2025.
"Kesuksesan AI bergantung pada investasi dalam talenta lokal dan pengembangan kapabilitas. Itulah fokus utama kami di Indosat. Kami berkomitmen untuk melatih 1 juta talenta AI dalam waktu 3 tahun, dan itu adalah komitmen minimum. Saat ini, kami sedang bekerja untuk meningkatkan angka tersebut," jelas Vikram dalam Media Update Full Year 2024 Result yang diadakan secara daring, Senin (10/2/2025).
Sebagai bagian dari strategi ini, Indosat telah membangun AI Factory yang berkolaborasi dengan talenta lokal terbaik serta perusahaan teknologi global terkemuka. Langkah ini bertujuan menciptakan solusi AI yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Indosat memperkenalkan platform Sahabat AI, sebuah teknologi open-source yang bertujuan mendemokratisasi akses AI di Indonesia.
"Oleh karena itu, Sahabat AI akan menjadi teknologi yang bersifat akses terbuka (open-source). Harapannya, lebih banyak talenta lokal dapat terlibat dalam pengembangan AI, sehingga Indonesia bisa memiliki teknologi yang dibuat oleh, untuk, dan dari Indonesia."
Di sisi lain, AI juga mulai dimanfaatkan dalam strategi pemasaran Indosat. Teknologi AI telah digunakan dalam promosi produk baru seperti IM3 Platinum, yang telah dikembangkan sejak kuartal empat 2024.
"Ini adalah produk baru yang telah menggunakan AI dalam berbagai aspek," jelas dia.
Transformasi berbasis AI ini juga didukung oleh investasi pada 2024, di mana belanja modal Indosat mencapai Rp9,937 triliun, dengan 82,7% dialokasikan untuk peningkatan jaringan seluler guna memenuhi kebutuhan yang terus berkembang terhadap layanan digital berbasis AI.
Adapun sisa anggaran dialokasikan untuk penguatan infrastruktur MIDI dan IT, memperkuat posisi Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis AI (AI-Native TelCo).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Indosat diketahui meraih laba bersih Rp4,91 triliun sepanjang tahun 2024, naik 9% dibandingkan periode sebelumnya. Perolehan laba Indosat Ooredoo ditopang oleh realisasi pendapatan pada kisaran yang sama menjadi Rp55,88 triliun. EBITDA ISAT tercatat Rp26,37 triliun atau naik 10,2%.
"Margin EBITDA berada pada 47,2% di 2024, menyoroti kemampuan Perusahaan untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien."
Bisnis data tercatat meningkat dua digit yaitu 12,2% yoy seiring dengan perluasan infrastruktur jaringan Indosat Ooredoo. Peningkatan Average Revenue Per User (ARPU) perusahaan hingga akhir Desember 2024 tercatat di Rp38.000 atau naik Rp2.400 (6,6%) dibandingkan sebelumnya.
(wep)