Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) ada di fase penurunan dalam hal jumlah pelanggan dalam dua tahun secara berturut-turut dengan posisi hingga akhir 2024 tercatat 94,7 juta.
Pada periode sebelumnya Indosat mampu merawat 98,8 juta pelanggan dari dua segmen; pasca bayar sekitar 1,6 juta dan pra bayar 97,2 juta. Akhir akhir tahun lalu pelanggan pra bayar ISAT turun sekitar 4 juta menjadi 93,2 juta dan pasca bayar menyisakan 1,5 juta pelanggan.
Merujuk pada data tahun 2022 jumlah pelanggan Indosat masih tercatat 102,2 juta, terdiri atas 100,6 juta dari segmen pra bayar dan 1,6 juta dari segmen pasca bayar. Dengan begitu ISAT mengalami penurunan jumlah pelanggan dalam dua tahun berurutan.
Sepanjang tahun lalu Indosat mengakui pelemahan jumlah pelanggan 4,1 juta yoy “karena konsolidasi SIM di pasar,’ jelas perusahaan dalam paparannya, Senin (10/2/2025). Sedangkan penurunan 3,4 juta yang terjadi tahun 2023 disebabkan “fokus perusahaan pada akuisisi pelanggan yang berkelanjutan dengan meningkatkan harga kartu SIM baru pada awal tahun 2023.”
Di sisi lain, layaran Average Revenue Per User (ARPU) ISAT justru naik dari sekitar Rp33.900 di 2022 menjadi Rp35.600 di 2023. Data terakhir ARPU 2024 tercatat Rp38.000 atau meningkat 6,6% yoy.
“Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 5,5 menit atau turun 24,7% dibandingkan 2023, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara,” jelas Indosat, melanjutkan tren penurunan dari 2022 yang kala itu masih di level 11 menit dibandingkan 7,3 menit di 2023.
Meski jumlah pelanggan turun, bisnis layanan data perusahaan masih dalam tren kenaikan. Trafik data menjulang dengan persentase 12,2% menjadi 16.170 Petabyte (PB) pada tahun 2024 dibandingkan posisi sebelumnya. Pertumbuhan 2022 ke 2023 juga tercatat 14,8%.
Peningkatan layanan data juga didorong oleh penambahan jumlah BTS 46 menjadi 196.348. Indosat juga masih memiliki BTS 2G sejumlah 53.862 dan BTS 5G 107. Khusus pemancar 5G Indosat mencatatkan kenaikan 18,9% yoy.
Kinerja trafik SMS drop 48,8% menjadi 1,7 miliar hingga akhir Desember 2024. Padahal pada tahun 2023 Indosat masih meraih pertumbuhan trafik SMS 20% menjadi 3,3 miliar.
Tahun lalu perusahaan meraih laba bersih Rp4,91 triliun sepanjang tahun 2024, naik 9% dibandingkan periode sebelumnya. Perolehan laba Indosat Ooredoo ditopang oleh realisasi pendapatan pada kisaran yang sama menjadi Rp55,88 triliun. EBITDA ISAT tercatat Rp26,37 triliun atau naik 10,2%.
Bisnis operator seluler di Indonesia mayoritas positif kecuali layanan telekomunikasi tetap. Pendapatan dari segmen Selular naik 7,5% yoy per akhir 2024, “terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan Data dan jasa interkoneksi yang diimbangi penurunan pendapatan Telepon,” papar perusahaan.
“Pendapatan MIDI meningkat sebesar 23,4% dibandingkan 2023, disebabkan oleh peningkatan pendapatan Internet Tetap, Konektivitas Tetap, dan Layanan IT.”
Inovasi Bidang Teknologi AI
ISAT berjanji melakukan inovasi teknologi dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringannya. “Sebagai bagian dari transformasi ini, Indosat menjalin kemitraan strategis dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G, memanfaatkan optimasi berbasis AI guna meningkatkan cakupan dan efisiensi.”
“Didukung teknologi radio multiband dan solusi baseband dari Nokia, Indosat menghadirkan jaringan yang lebih cerdas dan adaptif, memperkuat komitmennya dalam memanfaatkan teknologi AI terkini untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.”
Selain fokus pada perluasan jaringan, ISAT juga berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia. Berkolaborasi dengan UiPath, Indosat menargetkan pemberdayaan 100.000 orang Indonesia dengan keterampilan otomasi hingga tahun 2027.
Program ini bertujuan membekali masyarakat dengan keahlian yang relevan untuk bersaing di era ekonomi digital berbasis AI. Transformasi berbasis AI ini juga didukung oleh investasi pada 2024, di mana belanja modal perusahaanmencapai Rp9,937 triliun, dengan 82,7% dialokasikan untuk peningkatan jaringan seluler guna memenuhi kebutuhan yang terus berkembang terhadap layanan digital berbasis AI.
Adapun sisa anggaran dialokasikan untuk penguatan infrastruktur MIDI dan IT, memperkuat posisi Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis AI (AI-Native TelCo).
“Dengan mengintegrasikan AI dalam setiap aspek operasional dan menjalin kolaborasi yang didasarkan pada semangat gotong royong, kami semakin cepat mencapai visi besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia,” ujar Vikram Sinha President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison.
Di samping itu, Indosat juga diketahui meluncurkan layanan pascabayar terbaru, IM3 PLATINUM, yang menawarkan pengalaman premium dengan integrasi kecerdasan buatan (AI).
(wep)