Logo Bloomberg Technoz

Arus Jual Landa Surat Utang, Mengekor IHSG yang Sudah 'Terbakar'

Ruisa Khoiriyah
10 February 2025 11:20

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Reli harga surat utang negara yang berlangsung meriah pada pekan lalu, ditandai dengan arus masuk modal asing yang membanjir, akhirnya terhenti pada awal pekan ini.

Sesuai perkiraan, sentimen ketidakpastian global seputar perang tarif yang digadang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, membuat aset-aset di pasar di luar Negeri Paman Sam, terutama di emerging market, mengalami tekanan jual.

Imbal hasil SUN bergerak naik di hampir semua tenor pada Senin jelang tengah hari ini. Mengacu data OTC Bloomberg, yield pendek 2Y bergerak naik 4,3 basis poin ke level 6,701%. Lalu, tenor menengah 5Y juga naik 0,8 basis poin ke level 6,657%. Adapun tenor 10Y naik 0,2 basis poin jadi 6,875%.

Namun, meski didominasi oleh tekanan harga, beberapa tenor SUN masih bergerak menguat harganya ditandai dengan penurunan yield. Misalnya untuk SUN-11Y, lalu 12Y juga 13Y semuanya terpangkas imbal hasilnya. Bahkan tenor 16Y turun yield-nya 9,8 basis poin ke level 7,181%.

Tekanan yang melanda pasar SUN berlangsung ketika arus jual juga membesar di pasar saham domestik pagi ini. IHSG dibuka melemah dan kini sudah tergerus 1,75% ke level 6.624.