Total pendapatan operasional kuartal pertama Thai Air meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 41,5 miliar baht dari 11,2 miliar baht tahun sebelumnya, ketika perbatasan ditutup karena Covid-19. Total pendapatan Bangkok Airways melonjak 238% menjadi 5,74 miliar baht.
Thai Air menargetkan keluar dari restrukturisasi utang yang diawasi pengadilan pada akhir 2024. Maskapai tersebut mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 2020 sebelum sebagian besar kreditur setuju untuk memperpanjang jangka waktu sebagai bagian dari rencana rehabilitasi senilai US$5,3 miliar.
Pemerintah mengharapkan kembalinya wisatawan China untuk lebih memacu ledakan pariwisata, dengan kedatangan bulanan dari China yang akan mencapai 1 juta mulai Oktober.
Thailand juga ingin menarik pengunjung berpengeluaran tinggi dari Timur Tengah pada paruh kedua tahun ini sebagai mesin pertumbuhan baru yang potensial, demikian dilaporkan Bangkok Post, mengutip Wakil Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Apichai Chatchalermkit.
(bbn)
