Logo Bloomberg Technoz

Harga emas pun sudah dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa yaitu US$ 2.869/troy ons. Rekor tersebut tercipta pada 5 Februari.

Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia membukukan kenaikan 1,95% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 7,52%.

Emas juga masih salah satu aset paling menjadi aset berkilau tahun ini. Sejak awal 2025, harga melejit 9,3%.

Pengunjung melihat koleksi emas logam mulia di Butik Emas ANTAM, Pulogadung, Rabu (20/11/2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga emas bertahan di level tinggi karena kenaikan permintaan. Investor memburu emas di tengah kekhawatiran akan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di bawah komando Presiden Donald Trump, yang menebar ancaman kenaikan tarif bea masuk bagi produk-produk impor. Sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset), emas memang menjadi pilihan ketika situasi sedang tidak pasti.

Tidak hanya investor di pasar, berbagai bank sentral pun melanjutkan pembelian emas. “Berlanjutnya aksi beli oleh bank sentral, misalnya China, akan membantu reli harga emas,” ujat Bart Melek, Head of Global Commodity Strategy di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Selain itu, laju harga emas juga dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan terbaru di AS. Akhir pekan lalu, US Bureau of Labor Statistics melaporkan perekonomian Negeri Adidaya menciptakan 143.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) sepanjang Januari. Jauh di bawah bulan sebelumnya yaitu 307.000 dan berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan di 170.000.

Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS ‘mendingin’. Padahal, menuju penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) adalah salah satu mandat bank sentral Federal Reserve.

Jadi saat pasar tenaga kerja melemah, maka wajib bagi The Fed untuk memulihkannya. Ini bisa dilakukan dengan jalan pelonggaran moneter, penurunan suku bunga.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji)

No more pages