Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) buka suara soal peluang lakukan pembelian kembali saham atau buyback, menyusul aksi korporasi perbankan lainnya, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana buyback Rp905 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan buyback Rp3 triliun.
Direktur Utama BBTN Nixon LP Napitupulu mengatakan dalam waktu dekat BBTN masih belum memiliki rencana buyback meski harga saham BBTN pada pekan ini mengalami penekanan cukup dalam. Selain itu, saat ini BBTN sedang melakukan aksi korporasi mengakuisisi saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS)
“Sementara kita lihat dulu deh, karena BTN ada aksi korporasi akuisisi syariah kan, nggak bisa barengan kalo kaya gini,” kata Nixon di Peluncuran Bale superapps BTN, Minggu (9/2/2025)
Berdasarkan data perdagangan, pada pembukaan perdagangan pada Senin (3/2) pekan ini, harga saham BBTN dibuka di level Rp1.040/saham. Namun penekanan pada harga saham BBTN terjadi pada penutupan perdagangan Jumat pekan ini (7/2) di level Rp965/saham.
Terkait aksi korporasi yang sedang berjalan, akhir bulan lalu, BBTN memang mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 100% saham dari BVIS dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun.
BBTN akan memulai proses akuisisi tersebut setelah BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pemegang saham BVIS.
Dalam perjanjian tersebut, BBTN akan mengakuisisi seluruh saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Terbaru, terkait kabar akuisisi tersebut, saat ini BBTN tinggal menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk mengeluarkan keputusan resmi untuk mengenai akuisisi saham tersebut.
“Habis RUPS maret kita ada keputusan resmi, formal, walaupun secara letter dari pak kementerian [BUMN] kan sudah setuju, calon pembelinya sudah setuju dan sepakat sama kita, udah CSPA, tinggal memang tunggu keputusan formalnya di RUPS,” kata Nixon.
Usai melakukan akuisisi tersebut, kemudian BTN Syariah, yang merupakan unit usaha syariah (UUS) dari BTN akan dilebur ke saham BVIS hingga akhirnya diciptakan entitas baru sebagai UUS milik BBTN.
“Kita spin off, jadi yang ada di BTN syariah akan di taruh kesana, nanti namanya kita ganti. Namanya mau ngusulin ke pemerintah,” ungkapnya.
(ain)