Data laporan tenaga kerja AS pada hari Jumat pagi menunjukkan angka moderat - namun tampak lebih tangguh, yang mendukung alasan bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga.
Skenario seperti ini secara teori akan menjadi bearish untuk emas karena tidak menghasilkan bunga. Namun, logam mulia ini masih didukung oleh permintaan safe haven yang masih kuat.
Investor menaruh uang dalam bentuk emas batangan di tengah kekhawatiran bahwa Trump akan menindaklanjuti ancamannya untuk memberlakukan tarif terhadap sekutu dan musuh.
Posisi geopolitiknya yang tidak konvensional juga mendukung peran emas sebagai penyimpan nilai di masa-masa yang tidak menentu.
“Pembelian yang kuat yang berkelanjutan oleh sektor official” seperti bank sentral China juga akan sangat membantu dalam mendukung reli emas di masa depan, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.
Ia menambahkan bahwa usulan penyertaan logam ini ke dalam portofolio perusahaan asuransi jiwa di China juga akan membantu.
Pasar mencoba untuk membaca implikasi potensial untuk ekonomi dan kebijakan moneter AS jika kebijakan pemerintahan baru tentang perdagangan dan imigrasi memicu inflasi dan berdampak pada pertumbuhan.
Kekhawatiran perang dagang telah membuat para dealer di London mengalihkan logam mulia ke AS, karena khawatir akan kemungkinan emas batangan akan dikenakan tarif potensial.
Bloomberg melaporkan bahwa emas di brankas Bank of England diperdagangkan dengan harga diskon di pasar yang lebih luas, karena perebutan pasokan menyebabkan antrian panjang selama berminggu-minggu untuk menarik logam.
Harga spot emas di past terakhir diperdagangankan US$2.858,92 per ons pada Jumat lalu, 4,79 poin (0,17%) lebih tinggi dari posisi sebelumnya di New York.
(bbn)
