Logo Bloomberg Technoz

Respons Kelangkaan LPG 3 Kg, PGN Imbau Warga Beralih ke Jargas

Recha Tiara Dermawan
08 February 2025 13:30

Warga antre mendapatkan LPG 3 kg (gas melon) di pangkalan gas Ariestianto, Ceger Raya,Tangsel, Kamis (6/22025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga antre mendapatkan LPG 3 kg (gas melon) di pangkalan gas Ariestianto, Ceger Raya,Tangsel, Kamis (6/22025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merespons kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi di sejumlah wilayah dengan mempercepat ekspansi jaringan gas rumah tangga (jargas). Perusahaan juga membuka kembali program reaktivasi pelanggan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap energi yang lebih stabil dan efisien.

“Sebagai bagian dari ekosistem energi nasional, PGN terus menjalankan perannya dalam menyediakan gas bumi bagi masyarakat yang telah memiliki akses jaringan pipa gas. Dalam beberapa hari terakhir, penyaluran gas bumi untuk sektor rumah tangga masih stabil karena pelanggan eksisting menggunakannya untuk kebutuhan normal sehari-hari,” ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman kepada Bloomberg Technoz, Sabtu (8/2).

Guna menjawab kebutuhan energi rumah tangga yang semakin meningkat, terutama di tengah kelangkaan LPG 3 kg, PGN menghidupkan kembali program reaktivasi pelanggan yang sebelumnya berhenti berlangganan. Program ini menawarkan keringanan biaya pemasangan kembali, sehingga masyarakat bisa lebih mudah kembali menggunakan jargas. Selain itu, PGN juga membuka pendaftaran pelanggan baru yang dapat dilakukan secara online.

Kelangkaan LPG dan kebijakan pembatasan penjualan eceran mendorong PGN untuk mempercepat ekspansi jargas sebagai alternatif energi rumah tangga yang lebih stabil dan ekonomis. Saat ini, PGN mengelola lebih dari 800.000 sambungan rumah tangga dan menargetkan tambahan sekitar 200.000 sambungan baru pada 2025 di wilayah-wilayah distribusi PGN yang tersebar di Sumatera dan Jawa.

“PGN siap mendukung pemerintah untuk memastikan jargas dapat menjangkau lebih banyak rumah tangga. Ini sejalan dengan upaya meningkatkan ketahanan energi nasional,” kata Fajriyah.