TNI, kata dia, juga aktif dalam membantu pemerintah dalam sejumlah isu terkini. Salah satunya, anggota TNI turut membantu pendataan hingga pendampingan operasi pasar dalam proses distribusi penjualan LPG 3 kg. Menurut dia, beberapa anggota TNI bahkan berperan dalam meredam gejolak dan kepanikan masyarakat pada saat polemik tersebut mulai mencuat.
Sebagaimana diketahui, pendistribusian LPG 3kg sempat mengalami kendala karena para pengecer tidak dapat berjualan dan masyarakat hanya dapat membelinya di pangkalan resmi Pertamina.
“TNI membantu melakukan pendataan, pendampingan operasi pasar, memastikan penjualan gas LPG 3 kg sampai ke pihak eceran dan melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat melalui para babinsa untuk meredam gejolak dan kepanikan masyarakat,” kata Agus.
Keadaan tak biasa harus dialami sejumlah warga, imbas terbatasnya stok pasokan LPG 3 Kg bersubsidi di tingkat pengecer karena hanya bisa dibeli di pangkalan resmi Pertamina. Mulai dari berjalan kaki sebelum matahari terbit, mencari ke sejumlah gang kecil, bahkan meregang nyawa harus terjadi demi mendapatkan tabung ‘Gas Melon’ yang disubsidi pemerintah tersebut.
(azr/frg)