Sementara, ekuitas BREN di periode tersebut tercatat US$736,52 juta atau setara sekitar Rp12 triliun.
Posisi permodalan yang solid membuat BREN leluasa menjalankan ekspansi, salah satunya penambahan kapasitas panas bumi hingga 2026.
"Kami on track dalam menambahkan 118.6 MW kapasitas panas bumi kami hingga 2026. Salah satunya melalui project Salak Binary yang telah sukses menyelesaikan commissioning test," jelas Hendra.
"Dalam tes dengan rentang waktu 72 jam, Salak Binary berhasil menghasilkan 14.48 MW listrik, lebih tinggi dari ekspektasi awal kami."
Hendra menambahkan, indeks global memang memiliki peranan. Namun, masuk atau tidaknya saham BREN sepenuhnya ditentukan oleh penyedia indeks dan situasi ini berada di luar kendali BREN.
Yang terpenting, lanjut Hendra, pihaknya tetap akan memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perumbuhan berkelanjutan yang didukung oleh keunggulan operasional dan fundamental yang kuat dan komitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan."
(red)