Logo Bloomberg Technoz

Kursus premium ini menjamin pengembalian biaya penuh jika siswa gagal dalam ujian. Hal ini awalnya membantu merayu pelanggan, tetapi keadaan berubah menjadi buruk beberapa tahun yang lalu, ketika Covid-19 mengganggu pertumbuhan ekonomi dan tindakan keras yang lebih luas terhadap perusahaan swasta mendorong orang mencari pekerjaan yang lebih stabil, sehingga ujian pegawai negeri menjadi lebih banyak peminatnya.

"Tindakan keras di sektor swasta telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, dan anak muda China sekarang umumnya konservatif dalam pilihan karier mereka," kata Alfred Wu, seorang profesor di National University of Singapore, yang mempelajari sistem layanan publik Tiongkok. "Ketika jumlah anak muda yang mendaftar ujian tumbuh lebih cepat daripada yang ditawarkan, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Offcn."

Pada bulan Desember, 2,6 juta orang mendaftar ujian pegawai negeri dan hanya 37.000 lowongan yang tersedia. Bandingkan dengan November 2019 di mana kurang dari 1 juta warga China yang bersaing berebut 24 .000 posisi pegawai negeri.

Bagi Offcn, naiknya popularitas ujian nasional jadi masalah. Besarnya pendapatan dari mereka yang lulus ujian tidak bisa menutupi jumlah uang yang harus dikembalikan kepada siswa yang gagal ujian. Dua tahun lalu rata-rata tingkat pengembalian hampir 70%, naik dari 44% pada tahun 2019.

Di beberapa kota, Offcn bahkan tidak memiliki cukup uang tunai untuk mengembalikan semua uang dan harus mencicilnya, demikian laporan media lokal setempat.

Dalam laporan keuangannya, pada 2021 Offcn mengalami kerugian sebesar 2,4 miliar yuan atau setara US$ 346 juta dan tahun lalu mencapai 1,1 miliar yuan. Sekitar 60% pendapatan perusahaan berasal dari kursus yang menanjikan uang kembali jika gagal ujian nasional pengawai negeri.

Aktivitas masyarakat China. (Dok Bloomberg)

Pada masa puncaknya, Lu Zhongfang dan Li Yongxin menguasai 61% saham Offcn. Namun baru-baru ini mereka mulai menjual saham guna mengumpulkan uang tunai dalam upaya menyelamatkan operasi perusahaan.

Lu Zhongfang kini hanya memiliki saham 4,4% dari sebelumnya 42% pada November 2022. Berdasarkan perhitungan Bloomberg, ia mendapatkan dana 10 miliar yuan dari penjualan saham itu.

Sekitar 43% dari dana tersebut digunakan untuk operasional Offcn termasuk pinjaman tanpa bunga senilai 2 miliar yuan pada akhir tahun lalu kepada perusahaan. Sebesar 45% digunakan untuk membayar utang. Kekayaan bersihnya kini turun menjadi sekitar US$600 juta.

Putranya, Li Yongxin, chairman perusahaan yang berusia 47 tahun, telah menjual sekitar seperenam kepemilikannya dalam enam bulan terakhir untuk menebus beberapa saham yang dijaminkan. Kekayaannya sekarang mencapai sekitar US$250 juta.

Keduanya masih memiliki seperlima saham perusahaan dan tetap menjadi pemegang saham pengendali. Perwakilan Offcn tidak membalas permintaan komentar.

Kisah Awal Pendirian Offcn

Lahir pada tahun 1976, Li Yongxin lulus dari Universitas Peking dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1999. Ia mendirikan pendahulu Offcn pada tahun yang sama, menggunakan tabungan ibunya sebagai dana awal.

Manufaktur di China (Sumber: Bloomberg)

Pada tahun 2010, Lu Zhongfang menginvestasikan 6 juta yuan di perusahaan itu dan kemudian mengakuisisi lebih banyak saham sehingga menjadi pemegang saham utama. Pada saat itu, permintaan untuk pelatihan ujian kejuruan melonjak, dan Li Yongxin meluncurkan kelas premium Offcn, yang harganya lebih mahal tetapi menawarkan kebijakan pengembalian dana.

Hal itu ternyata berhasil. Pendapatan perusahaan mencapai 11,2 miliar yuan pada tahun 2020, hampir tiga kali lipat dari tahun 2017. Saham Offcn, yang terdaftar di bursa saham Shenzhen, naik lebih dari empat kali lipat dari harga tertinggi sebelumnya. Nilai sahamnya sekarang lebih rendah daripada saat mulai diperdagangkan.

Offcn telah mengubah struktur kursusnya, menawarkan lebih sedikit kelas dengan pengembalian dana. Hal itu membantunya membukukan laba 24 juta yuan pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan ini juga berjanji untuk merampingkan personilnya dan berinvestasi lebih banyak dalam teknologi untuk menyediakan kelas dengan akses online dan offline untuk menjaring pelanggan baru.

"Perusahaan telah kembali menghasilkan laba pada kuartal pertama 2023, dan memiliki rencana strategis jangka panjang dalam pengembangan teknologi," tulis analis Soochow Securities Co. Wu Jincao dalam sebuah laporan pada 4 Mei. "Sebagai pemimpin di sektor ini, Offcn dapat memiliki keuntungan dalam mengembangkan lini bisnis baru dengan skala, pengalaman, dan saluran yang ada."

Namun tantangan tetap ada. China telah menetapkan prospek pertumbuhan ekonomi yang moderat setelah dibuka kembali ke dunia setelah isolasi pandemi selama bertahun-tahun. Rekor 11,6 juta siswa akan lulus dari universitas dan perguruan tinggi pada musim panas ini, menambah tekanan pada pasar kerja, dengan lebih banyak dari mereka yang akan mencoba peruntungannya dalam ujian pegawai negeri.

"Perekonomian China tidak menjanjikan seperti dulu, dan orang-orang menerima norma baru ini," kata profesor Wu. "Tren semakin banyaknya orang yang mengikuti ujian pegawai negeri akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan."

- Dengan asistansi Pei Yi Mak.

(bbn)

No more pages