Logo Bloomberg Technoz

Bessent akan Biarkan Dolar AS Menguat, Kabar Buruk Bagi Rupiah

Tim Riset Bloomberg Technoz
07 February 2025 08:00

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah telah mengalami hari yang buruk pada perdagangan Kamis terkepung sentimen negatif dalam dan luar negeri. Pada perdagangan hari terakhir pekan ini, rupiah kemungkinan masih akan sulit untuk bangkit.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali di jalur hijau dengan ditutup menguat dini hari tadi di bursa New York, naik 0,10% ke level 107,68. Dalam intraday trading kemarin, DXY sempat menyentuh 108,08. Adapun yield Treasury, surat utang AS, di semua tenor juga bergerak naik terutama tenor lebih pendek pada perdagangan Kamis.

Pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent mungkin akan menjadi sentimen negatif bagi mata uang di luar dolar AS, termasuk rupiah.

Dalam wawancara dengan Bloomberg, Bessent mengatakan ia mendukung dolar yang kuat dan tidak berencana mengubah rencana penerbitan utang pemerintah. 

Itu berkebalikan dengan pernyataan Presiden Donald Trump pada masa kampanye di mana ia mengkhawatirkan penguatan dolar AS karena membuat ekspor mereka kurang kompetitif.

Scott Bessent, calon Menteri Keuangan pilihan Presiden terpilih Donald Trump. (Al Drago/Bloomberg)