Logo Bloomberg Technoz

Berbicara kepada wartawan di Detroit, Goolsbee menegaskan bahwa semakin dekat suku bunga acuan dengan tingkat netral—di mana kebijakan moneter tidak lagi menstimulasi maupun menekan ekonomi—maka semakin masuk akal untuk memperlambat laju pemotongan suku bunga.

Meski demikian, ia masih meyakini bahwa suku bunga dapat turun dalam 12-18 bulan ke depan karena inflasi mulai mereda menuju target bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) di angka 2%.

Pada pertemuan 28-29 Januari lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga setelah menurunkannya tiga kali berturut-turut pada akhir tahun lalu. Secara keseluruhan, suku bunga telah dipangkas sebesar satu poin persentase hingga berada di kisaran 4,25%-4,5%.

Dalam pidatonya pada Rabu (05/02/2025), Goolsbee juga memperingatkan agar tidak meremehkan dampak tarif terhadap ekonomi dan inflasi. Ia menekankan bahwa pandemi telah menunjukkan bagaimana gangguan pada sisi pasokan bisa memicu inflasi dan menyebabkan ekonomi mengalami overheating.

“Semua kemungkinan tetap terbuka—termasuk skenario di mana ekonomi terlalu panas dan The Fed harus menaikkan suku bunga,” katanya. “Di sisi lain, ada juga kemungkinan pasar tenaga kerja melemah dan kami harus mempertimbangkan seberapa cepat suku bunga perlu dipangkas.”

Inflasi Produsen Jadi Perhatian

Goolsbee mengungkapkan bahwa ia tengah memantau dengan cermat kontrak bisnis dan industri, serta tingkat inflasi pada harga produsen. Indeks harga produsen untuk permintaan akhir tercatat naik 3,5% pada 2024.

Ia juga menegaskan bahwa pasar tenaga kerja tampaknya telah mencapai kondisi tenaga kerja penuh. Kekhawatiran sempat meningkat pada akhir musim panas tahun lalu bahwa pertumbuhan lapangan kerja mulai melambat secara signifikan. Namun, data dari beberapa bulan terakhir menunjukkan tren yang berlawanan, di mana perekrutan kembali meningkat.

“Anda bisa mengalami overheating atau justru penurunan, tetapi jika kita bisa mempertahankan pasar tenaga kerja dalam kondisi seperti saat ini, itu bukanlah situasi yang buruk,” ujar Goolsbee. “Bagi saya, ini terlihat seperti sesuatu yang mendekati tingkat tenaga kerja penuh.”

Laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada Jumat (07/02/2025) diperkirakan masih menunjukkan pertumbuhan yang solid. Berdasarkan survei median Bloomberg, para ekonom memperkirakan sebanyak 173.000 tenaga kerja baru ditambahkan ke dalam payroll pada Januari, sementara tingkat pengangguran diprediksi bertahan di 4,1%.

Goolsbee juga menanggapi kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun, yang mencapai puncaknya di 4,8% bulan lalu setelah sebelumnya sempat turun di bawah 4% pada musim gugur. Menurutnya, kenaikan ini bukan berada dalam cakupan kebijakan langsung The Fed, terutama karena peningkatan tersebut tidak disertai dengan lonjakan ekspektasi inflasi.

(bbn)

No more pages