Logo Bloomberg Technoz

Menteri Keuangan Janet Yellen mengikuti langkah pendahulu-pendahulunya yang tidak membeberkan rencana yang akan dilakukan jika Kongres tidak menaikan batas utang atau menghentikan sementara batas utang itu. 

Pembeberan rencana akan mengindikasikan bahwa dampak dari aksi itu bisa dihindari sehingga Kongres merasa tidak perlu mengambil tindakan. Hal itu juga akan membuat kubu lawan membuat rencana tandingan untuk melawan langkah darurat yang dibuat Kementerian.

Meski demikian Yellen mengakui bahwa ada pilihan-pilihan langkah yang bisa diambil jika Kongres tidak mengambil keputusan tepat waktu. 

"Jika Kongres tidak menaikan batas utang, presiden akan mengambil sejumlah keputusan terkait pemanfaatan sumber-sumber yang kita miliki," ujar Yellen dalam wawancara dengan CNBC pada 8 Mei. 

Pemerintah AS bisa tetap membayar seluruh tagihan dengan menerapkan Amandemen ke-14 dalam Konstitusi Amerika yang menetapkan bahwa keabsahan utang negara "tidak boleh dipertanyakan" - namun langkah tersebut akan harus melalui perseteruan hukum seperti yang dijelaskan oleh Presiden Joe Biden awal bulan ini. 

Jika opsi itu disisihkan, satu asumsi yang dipercaya banyak pihak adalah Kementerian Keuangan akan mempergunakan dana tunai dan pemasukan yang dimiliki untuk memastikan utang pemerintah bisa dibayar.

Rasio utang AS sudah mencapai 124% dari PDB (Kementerian Keuangan AS)

Melindungi obligasi AS

Kegagalan memenuhi pembayaran obligasi pemerintah AS, US Treasury, yang merupakan pasar obligasi terbesar di dunia dan patokan untuk pembiayaan utang di dunia, dipandang sebagai goncangan yang bisa menyebabkan krisis finansial. Risiko ini tidak akan diambil oleh para pejabat AS. 

"Tidak ada yang untung dalam situasi ini secara politik, tetapi dari sisi "ambil langkah yang paling tidak menyakitkan, anda pasti ingin memastikan pembayaran utang," ujar Stephen Myrow, mantan pegawai kementerian keuangan AS yang kini bekerja di Beacon Policy Advisors. 

Asumsi itu sebagian berpegang pada transkrip pembicaraan telepon darurat Bank Sentral pada 2011 dan 2013 ketika kebuntuan masalah batas utang juga terjadi. Seorang pegawai the Fed yang sempat bekerja sama dengan rekannya dari Kementerian Keuangan mengatakan kepada Kongres bahwa asumsi-asumsi itu antara lain "prinsip dan pentingnya obligasi bisa dibayar tepat waktu."

Yellen, yang ikut dalam pertemuan itu sebagai Gubernur Bank Sentral AS, mencoba menafikan langkah darurat tersebut. Dia mengatakan dalam wawancara pada Januari lalu bahwa rencana itu tidak pernah disepakati dan diskusi saat itu memperlihatkan bahwa "tidak ada jaminan langkah itu akan berhasil."

'Mereka Salah'

Ketika ditanya terkait rencana darurat, Kementerian Keuangan merujuk pada pernyataan terakhir Yellen soal batas utang. Pada Kunjungan ke Jepang dia menegaskan bahwa ada "kebutuhan mendesak" Kongres segera mengambil keputusan. 

Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo mengatakan pada TV Bloomberg: Saya akan mengatakan kepada siapun yang berpendapat bahwa ada satu cara untuk menghindari gagal bayar utang tanpa langkah yang sudah dilakukan 78 kali oleh Kongres" sejak tahun 1960-an "adalah bahwa mereka salah."

Dimon menggarisbawahi ketidakpastian situasi ini ketika sudah mendekati Hari-H. 

"Kita harus berhati-hati ketika waktunya semakin mendekati itu," ujarnya, karena risiko perilaku "panik".

Rasa panik adalah satu hal yang membuat orang takut. Mereka kemudian mengambil keputusan tidak rasional," kata Dimon. 

Meski demikian, dengan berasumsi bahwa Kementerian Keuangan membayar utang obligasi yang diterbitkan, pemerintah Biden masih harus memutuskan apakah akan tetap membayar sebagian besar kewajiban mereka seperti Jaminan Sosial, sektor pertahanan hingga gaji pegawai badan federal seperti Otoritas Penerbangan Federal dan Bea cukai serta Penjaga Perbatasan. 

Jaminan Sosial

"Kecil kemungkinan pemerintah federal bisa membayar jutaan warga Amerika, seperti keluarga staf militer dan manula yang tergantung pada Jaminan Sosial," kata Yellen pada Februari. 

Tidak semua pihak berpendapat sama. Seorang mantan staf departemen ekonomi Gedung Putih mengatakan Kementerian Keuangan setidaknya akan mencoba membuat prioritas pembayaran pada penerima Jaminan Sosial. 

Ilustrasi Bendera AS (Sumber: Joshua A. Bickel/Bloomberg)

Pada Maret 2023, jumlah penerima pensiun di Amerika Serikat mencapai hampir 52 juta orang. 

Namun, langkah itu akan sulit. Pmbayaran utang obligasi dilakukan dengan Fedwire, satu sistem pembayaran yang berbeda dengan sistem pembayaran dana jaminan sosial dan para kontraktor, sehingga kemungkinan akan lebih mudah dipisahkan. 

Tapi secara logistik "akan lebih menantang" bagi sistem pembayaran untuk mengecualikan pembayaran tanpa bunga dan tidak mengubah pembayaran lain. 

Masalah Logistik

Wendy Edelberg, direktur Proyek Hamilton dan ekonom di Brooking Institution, memperkirakan jika Kementerian Keuangan memutuskan untuk terus membayar bunga, pembayaran lain harus dikurangi sekitar 25 persen. Jika Jaminan Sosial terus dibayar, kewajiban-kewajiban lain kemungkinan harus diturunkan sepertiganya. 

"Di luar masalah logistik, kemungkinan Kementerian Keuangan secara sepihak, tanpa aturan perundangan dari Kongres, memutuskan pembayaran yang harus didahulukan dan yang ditunda adalah ide buruk," kata Edelberg, yang menambahkan bahwa akan ada langkah hukum yang menentang keputusan itu. 

Alec Phillips dari Goldman Sach mengatakan pembayaran Jaminan Sosial dilakukan empat kali setiap bulan dan masing-masing bernilai US$25 miliar, dan kemungkinan besar Hari-H yang ditetapkan hanya beberapa hari dari jadwal pengeluaran sektor tersebut. Dia memperkirakan faktor politis dari kondisi itu akan membantu tercapai satu kesepakatan.

(bbn)

No more pages