Tjahjo juga menjelaskan bahwa dalam proyek ini, Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan pemasangan pipa, konstruksi vertical shaft, konstruksi manhole pracetak, pekerjaan pengaspalan kembali jalan yang terkena dampak dan pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMKK), dengan target rampung pada akhir tahun 2026.
“Dalam konstruksinya, akan diterapkan sejumlah metode kerja yang efektif seperti penggunaan metode jacking pipe yang memungkinkan pemasangan pipa tanpa harus membuka trench sehingga meminimalisir kerusakan pada lingkungan dan infrastruktur yang ada. Metode ini juga meminimalisir gangguan bagi masyarakat sekitar dan bisnis yang beroperasi di sekitar lokasi proyek karena tidak memerlukan trench,” ujar Tjahjo.
Hasil dari pekerjaan juga dapat bermanfaat secara maksimal untuk masyarakat dengan harapan kedepannya Hutama Karya dapat mendapatkan proyek sejenis baik di DKI Jakarta maupun wilayah Indonesia lainnya.
“Dengan luas instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas 3,9 Ha dan kapasitas IPAL 240.000 m3/hari ini akan dapat mengakomodir pembuangan air limbah bagi 989,389 jiwa disana,”’ tutup Tjahjo Purnomo.
(krz/evs)