Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih usai 100 hari pertama berpotensi menggoyang koalisi gemuk pemerintahan. Hal ini turut menimbulkan pertanyaan apakah presiden memang berani dan sudah mengantisipasi potensi gejolak di internal koalisinya.

"Sejak awal, kabinet yang dibangun Prabowo ini bukan kabinet yang diarahkan pada kinerja. Kabinet Merah Putih didesign untuk menjadi instrumen rekonsiliasi, menyatukan semua kelompok," kata Peneliti Formappi, Lucius Karius kepada Bloomberg Technoz, Kamis (06/02/2025).

Toh, kata dia, Prabowo dengan mudah bisa membuat evaluasi dengan menetapkan sejumlah kriteria atau tolak ukur kinerja. Meski demikian, menurut dia, masih banyak pejabat yang memang belum menunjukkan kinerja signifikan karena baru bertugas selama tiga bulan.

Akan tetapi, senada dengan pengamat lain, Prabowo bisa menyoroti sejumlah pejabat yang memiliki kebijakan bertolak belakang dengan pemerintah. Salah satunya, kata Lucius, kebijakan pengetatan distribusi LPG 3 Kg oleh Kementerian ESDM.

Namun, dia tak yakin Prabowo akan mencopot atau menggeser Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dari kursi Menteri ESDM. Di koalisi pemerintah, Golkar sendiri adalah penyokong utama bersama Gerindra karena menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak ke-2 di DPR.

"Nah kembali lagi, ini soal komitmen Presiden sendiri. Apakah peringatannya kepada para menteri ini bukan sekedar jargon? Ada kesan Presiden mengutamakan jargon-jargon sekedar menyenangkan publik, tetapi faktanya nampak dia tak cukup berani untuk membuat perubahan cepat pada kabinet yang dipimpinnya," ujar Lucius.

Sebelumnya, Prabowo mengklaim telah memberi waktu 100 hari kepada para pejabat dan aparat pada Kabinet Merah Putih untuk sadar dan berhenti melakukan penyelewengan. Dia juga meminta para pembantunya serius mendukung kebijakan prioritas pemerintah.

"Yang tidak mau bekerja benar, benar untuk rakyat. Ya, saya akan singkirkan. Mau lebih jelas lagi [soal Reshuffle]?" kata Prabowo.

Kini, kata dia, tak akan ada lagi kompromi terhadap para pejabat dan aparat yang tetap berniat melakukan kejahatan di pemerintahan.

“Jadi saudara-saudara, 100 hari kami akan baik dalam arti saya berhadap ada kesadaran. Saya pernah sampaikan seluruh aparat, seluruh institusi bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan,” ujar Prabowo.

“Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh akan saya tindak.”

(azr/frg)

No more pages