Logo Bloomberg Technoz

Di pasar offshore, rupiah NDF bergerak stagnan di kisaran Rp16.326/US$.

Pelemahan rupiah sejauh ini menjadi yang terdalam di Asia, mencapai 0,17%. Disusul oleh won Korsel 0,08%, baht 0,07% lalu yuan Tiongkok 0,04% dan dolar Hong Kong 0,01%.

Sebaliknya, yen Jepang masih menguat 0,40%, peso 0,21%, ringgit 0,17%, yuan offshore 0,06%, dolar Taiwan 0,04%.

Indeks dolar AS pagi ini bergerak stabil di kisaran 107,55. 

Tekanan pelemahan rupiah sepertinya lebih berasal dari domestik. Laporan kinerja pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mencerminkan laju PDB Indonesia stagnan bahkan melambat di 5,03%. Capaian itu juga di bawah target Pemerintah RI di angka 5,2%.

Mengacu komponen pendukung PDB, terlihat bahwa perekonomian domestik masih gagal kembali ke kondisi sebelum Pandemi Covid-19.

Capaian kinerja pada 2024 di mana laju PDB berkutat di kisaran 5%, juga mempertegas terjadinya stagnasi sekuler dalam perekonomian Indonesia.

Stagnasi sekuler merupakan kondisi di mana pertumbuhan ekonomi tidak tumbuh signifikan atau bahkan tidak tumbuh sama sekali dalam jangka waktu yang lama. Dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi RI tidak pernah melampaui angka di atas 5%.

Sementara dari pasar global, sentimen pasar sebenarnya cenderung positif meski pernyataan pejabat Federal Reserve tidak terlalu dovish.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga memberi penegasan bahwa Pemerintah AS lebih concern terhadap penurunan imbal hasil Treasury ketimbang tingkat bunga The Fed.

(rui)

No more pages