Sepanjang sesi perdagangan, saham BRPT ditransaksikan sebanyak 17.761 kali, dengan volume perdagangan 1,82 juta saham dan nilai transaksi mencapai Rp 174 miliar.
Menariknya, kenaikan saham BRPT terjadi di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 0,80% ke level 7.017,19. Indeks LQ45 juga terpangkas 1,12% ke 800,94, seiring dengan pelemahan sebagian besar indeks saham acuan lainnya.
Itu bukan pertama kalinya Prajogo Pangestu mengakumulasi saham BRPT. Pada Juni 2024, Prajogo Pangesy membeli 11 juta saham BRPT di harga Rp1.080/saham.
Kala itu, Prajogo mengeluarkan dana Rp11,8 miliar. Sebulan berselang, dia kembali menebus 107,5 juta saham BRPT dalam program MESOP.
Aksi pembelian saham oleh Prajogo ini menunjukkan optimisme terhadap prospek BRPT di tengah volatilitas pasar. Pelaku pasar pun mencermati apakah langkah ini akan mendorong sentimen positif terhadap saham emiten di sektor petrokimia dan energi ke depannya.
(dhf)