Samsung ada di posisi kedua dengan total pengiriman 222,9 juta unit. Menariknya produsen elektronik terkemuka asal Korea Selatan ini juga mencatatkan penurunan 1% dibandingkan sebelumnya 225,5 juta unit.
Produsen smartphone Xiaomi ada di urutan ketiga dengan total pengapalan 168,6 juta unit. Sepanjang tahun lalu brand asal China itu mengalami pertumbuhan eskplosif, sekitar 15%. Hal ini menjadikan pangsa pasar Xioami naik menjadi 15%.
Smartphone Xiaomi mendapatkan momentum dari membaiknya ekonomi China. Perusahaan juga melakukan penetrasi pasar secara masif di pasar negara berkembang.
Perusahaan asal China lainnya, Transsion, juga mampu meningkatkan pengiriman smartphone Infinix, TECNO, dan Itel, 15% sepanjang 2024 dengan hasil akhir 106,7 juta unit. OPPO (termasuk OnePlus) mengekor setelahnya dengan total pengiriman 103,6 juta unit dengan laku pertumbuhan tahunan 3%.
Secara keseluruhan total pengiriman smartphone dunia tahun lalu mencapai 1,22 miliar unit mengalami kenaikan 7% dari posisi sebelumnya. Catatan pengiriman tahunan ini juga berbalik dari data dua tahun berurutan yang menurun.
Publikasi Canalys ini menggambarkan sepanjang tahun lalu terjadi kebangkitan di sektor bisnis smartphone. Raihan pengiriman terbaru menjadi yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 kata Runar Bjørhovde dari Canalys.
Meski demikian "fokus pada peningkatan volume telah menimbulkan risiko erosi margin untuk menjaga harga tetap kompetitif," kata Bjørhovde.
"Di luar pertumbuhan pasar negara berkembang yang kuat, ekonomi negara maju mulai pulih, yang dicontohkan oleh pertumbuhan China 4%, Amerika Utara sebesar 1%, dan Eropa sebesar 3%," tambah dia, didukung oleh strategi bundling, trade in dan diskon.
(wep)
