Logo Bloomberg Technoz

Angka itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah yang lebih tinggi dibandingkan nasional, yakni Kalimantan 5,52%; Sulawesi 6,18%; Maluku dan Papua 7,81%; serta Bali dan Nusa Tenggara 5,04%.

Ekonomi Indonesia yang tumbuh melambat sepanjang 2024 sebesar 5,03% masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Hal ini tercermin dari masih tinggi porsi pengeluaran rumah tangga dalam pertumbuhan ekonomi.

BPS melaporkan sepanjang 2024 seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif. Komponen dengan distribusi terbesar adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 54,04% atau tumbuh 4,94%.

Peringkat kedua, adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), pengeluaran untuk barang modal yang memiliki umur pakai lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi, tumbuh 4,61% di mana komponen ini berkontribusi 29,15% terhadap kelompok ini.

“Jika dilihat dari sumber pertumbuhan sepanjang 2024, konsumsi rumah tangga memberikan sumber pertumbuhan terbesar sepanjang 2024 sebesar 2,6%,” ujar Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam Konferensi Pers PDB 2024, Rabu (5/2/2025).

“Selain itu pertumbuhan ekonomi 2024 juga dikontribusikan dari komponen PMTB dengan sumber tumbuhan 1,43% dan konsumsi pemerintah dengan sumber pertumbuhan 0,48%.”

Informasi saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,03% meleset dari target pemerintah sebesar 5,2%. Angka ini juga lebih rendah dari proyeksi ekonomi yang memperkirakan ekonomi akan tumbuh 5,1%.

(lav)

No more pages