Amara Omeokwe - Bloomberg News

Bloomberg, Wakil Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), Philip Jefferson, menegaskan bahwa kebijakan suku bunga harus disesuaikan dengan hati-hati selama ekonomi dan pasar tenaga kerja tetap kuat.

"Saya terus melihat adanya penurunan bertahap dalam tingkat pengetatan kebijakan moneter yang diterapkan pada perekonomian, seiring dengan pergeseran menuju kebijakan yang lebih netral," kata Jefferson dalam pidatonya di Lafayette College, Easton, Pennsylvania, Selasa (4/2). "Menurut saya kita tidak perlu terburu-buru mengubah kebijakan kita."

Pekan lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25% hingga 4,5% setelah sebelumnya menurunkan suku bunga tiga kali berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir di 2024, yang secara total mengurangi biaya pinjaman sebesar satu persen. Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga mengindikasikan bahwa kebijakan ini kemungkinan akan tetap bertahan sementara mereka menunggu perkembangan inflasi menuju target 2% serta kejelasan terkait kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump.

Jefferson mengatakan jalur penurunan inflasi masih akan mengalami fluktuasi, tetapi ia optimistis bahwa pertumbuhan harga akan terus melambat. Data terbaru menunjukkan bahwa ukuran inflasi inti yang menjadi acuan The Fed tetap terkendali pada Desember lalu.