Inflasi Korsel Naik 2,2%, Tekanan Ekonomi Makin Besar
News
05 February 2025 07:40

Sam Kim - Bloomberg News
Bloomberg, Inflasi konsumen di Korea Selatan (Korsel) meningkat akibat lonjakan harga energi dan pangan, menambah tantangan bagi para pembuat kebijakan di tengah ketidakstabilan politik dan ancaman tarif dari Donald Trump yang bisa mengganggu ekonomi berbasis perdagangan negara tersebut.
Badan Statistik Korsel melaporkan pada Rabu (05/02/2025) bahwa indeks harga konsumen (IHK) naik 2,2% pada Januari dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dari kenaikan 1,9% di Desember. Hasil ini sedikit melampaui prediksi para ekonom yang disurvei Bloomberg, yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,1%.
Namun, peningkatan inflasi ini kemungkinan dipengaruhi oleh pergeseran kalender, karena libur Tahun Baru Imlek tahun ini jatuh pada Januari, bukan Februari. Perayaan ini mendorong lonjakan konsumsi masyarakat, terutama untuk kebutuhan keluarga dan perjalanan. Inflasi inti, yang tidak memasukkan energi dan pangan, naik tipis menjadi 1,9%.
“Bank of Korea kemungkinan akan menganggap kenaikan ini sebagai dampak sementara dari liburan,” kata Gweon Heejin, ekonom dari KB Securities. Ia menambahkan bahwa BOK lebih khawatir pada lemahnya belanja masyarakat dibandingkan tekanan harga dan kemungkinan akan memotong suku bunga bulan ini.
