Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaporkan telah menjangkau penerima sebanyak 730 ribu orang di 34 provinsi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.

Dadan pun juga menyebutkan saat ini telah menyeleksi mitra baru pada tengah Februari 2025 ini. Adapun pemerintah menargetkan program MBG tersalurkan ke 82,9 juta penerima di tahun ini.

"Hari ini sudah mencakup 245 satuan pelayanan pemenuhan gizi, mencakup 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi. Nah kami sedang menyeleksi mitra baru yang akan pertengahan Februari dirilis. Dan itu sudah akan mencapai nanti sekitar 1,5 juta penerima manfaat,"ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.

Sementara itu, untuk distribusi program makan bergizi gratis (MBG) di daerah-daerah yang belum terjangkau, pihak BGN akan menggandeng berbagai pihak, dimulai dari instasi pemerintah hingga organisasi masyarakat.

"Kami usahakan. Kami makanya mengembangkan jejaring dengan berbagai instansi, Polri, TNI, BIN kemudian NU, Muhammadiyah, INKU dan lain-lain itu untuk mempercepat proses,"katanya.

Dadan menyebut hingga saat ini cakupan program MBG baru mencapai 0,8% dari target nasional. Dengan target mencapai 1,5 juta penerima pada Februari, masih ada 98,5% masyarakat yang tentunya berpotensi menjadi penerima program ini.

"Ya Sekarang baru 0,8%. Kalau nanti pertengahan Februari 1,5%. Itu berarti kurang 98,5%. Itu kan masih banyak peluangnya. Jadi bagi masyarakat nggak usah khawatir akan ketinggalan program ini karena program kami baru 0,8%,"kata Dadan.

Dadan pun mengimbau bagi yang ingin melakukan kerja sama sebagai mitra di program makan bergizi gratis (MBG), bisa mengunjungi website resmi mitra.bgn.go.id dan mewaspadai pihak mengatasnamakan BGN dalam menarik pungutan biaya saat pendaftaran.

"Siapapun silahkan bergabung. Yang penting mendaftarnya satu, di mitra.bgn.go.id dan jangan tertipu oleh orang-orang yang mengaku-ngaku pegawai badan gizi di daerah. Karena kami tidak pernah memungut bayaran sepeser pun. Jadi kalau orang mengaku-ngaku itu dipastikan bukan orang badan gizi nasional,"imbauannya.

Dadan juga menargetkan Papua dan Papua Tengah sebagai daerah prioritas penyaluran program MBG dalam waktu dekat, mengingat wilayah tersebut belum menerima manfaat program ini.

"Ya, pasti. Papua, Papua Tengah. Karena di sana sampai sekarang belum ada dan kami sedang mengusahakan agar Papua dan Papua Tengah juga segera mendapatnya," kata Dadan.

Terkait kendala, Dadan menyebut tiga faktor utama yang menjadi tantangan dalam program ini, yaitu anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.

(dec/spt)

No more pages