Soal Pensiun Dini PLTU, Bahlil Jawab ‘Mau, tetapi Mana Cuannya?’
Mis Fransiska Dewi
04 February 2025 11:00

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjabarkan sederet kendala yang membuat pemerintah hingga kini belum juga berhasil melakukan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Bahlil menegaskan, pada dasarnya, pemerintah tetap berkomitmen melakukan pensiun dini terhadap PLTU yang menggunakan energi batu bara, asalkan ada pendanaannya. Menurutnya, penghentian opersional seluruh PLTU batu bara membutuhkan biaya besar.
“Kalau ditanya Menteri ESDM atau negara mau pensiunkan [PLTU]; mau. Catatannya, kasih cuannya, kasih uangnya, enggak boleh bunga mahal, pinjaman jangka panjang dengan harga sampai ke rakyat yang murah,” kata Bahlil di kantornya, Senin (3/2/2025).
Menurut perhitungan Bahlil, harga listrik dari PLTU batu bara adalah sekitar US$5 sen/kWh. Sebagai perbandingan, harga listrik dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) sekitar US$10 sen/MMBtu.

Dia mencontohkan per 1 GW kapasitas listrik memiliki tingkat kemahalan setara dengan Rp6 triliun dalam satu tahun. Dengan demikian, ketika PLTU dialihkan menjadi PLTG, per 1 GW selama 10 tahun angkan menghasilkan tingkat kemahalan Rp72 triliun.