“Saya sudah merasa ada ketidakpastian pada 31 Desember lalu. Ketidakpastian yang kita hadapi hari ini bahkan lebih besar,” ujar Bostic dalam percakapan bersama pendahulunya, mantan Gubernur The Fed Atlanta Dennis Lockhart.
Powell sebelumnya menegaskan bahwa The Fed ingin melihat lebih banyak kemajuan dalam menekan inflasi sebelum memangkas suku bunga lebih lanjut. Para pejabat The Fed ingin memastikan adanya tren penurunan harga yang berkelanjutan. Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi inti—indikator utama yang digunakan The Fed—masih lemah pada Desember, sementara pendapatan riil juga mengalami pelemahan, sebagaimana dilaporkan oleh pemerintah pada Jumat lalu.
Berbicara kepada wartawan seusai acara, Bostic mengaku tidak berharap mendapatkan kejelasan mengenai arah inflasi sebelum pertemuan kebijakan The Fed berikutnya pada Maret. Ia juga menyebut bahwa respons bank sentral terhadap tarif akan bergantung pada dampaknya terhadap ekspektasi inflasi, sejalan dengan pernyataan Gubernur The Fed Boston, Susan Collins, pada hari yang sama.
“Ada kemungkinan kita bisa mengabaikan dampak tarif dalam kebijakan moneter jika tarif tersebut tidak menjadi faktor utama yang memengaruhi inflasi,” kata Bostic. “Namun, jika ternyata tarif memengaruhi ekspektasi inflasi, maka sudah sepatutnya kami merespons dengan kebijakan yang sesuai.”
(bbn)