Jonnelle Marte - Bloomberg News

Bloomberg, Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan bahwa ia ingin menunggu lebih lama sebelum memangkas suku bunga kembali. Hal ini disampaikan di tengah ketidakpastian arah ekonomi AS pada 2025, menyusul pemangkasan suku bunga yang dilakukan tahun lalu.

“Saya ingin melihat bagaimana dampak dari pemangkasan 100 basis poin yang kami lakukan di akhir tahun lalu terhadap perekonomian,” ujar Bostic dalam sebuah acara yang diselenggarakan Rotary Club of Atlanta pada Senin (03/02/2025). “Bergantung pada data yang ada, mungkin kita akan menunggu cukup lama.”

Pernyataan ini menjadi komentar publik pertama Bostic sejak pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan mereka dalam kisaran 4,25% hingga 4,5% pekan lalu. Keputusan tersebut diambil setelah tiga kali pemangkasan suku bunga pada akhir tahun lalu yang secara keseluruhan mengurangi suku bunga acuan sebesar satu persen.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Powell menyoroti data ekonomi yang masih kuat serta ketidakpastian terhadap dampak kebijakan Presiden Donald Trump terkait tarif, imigrasi, perpajakan, dan regulasi terhadap inflasi serta perekonomian AS. Pada akhir pekan lalu, Trump mengumumkan rencana menerapkan tarif darurat terhadap Meksiko, Kanada, dan China, meskipun akhirnya ia menunda penerapan tarif terhadap Meksiko dan Kanada.