Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Menguat usai Trump Tunda Tarif Meksiko-Kanada

News
04 February 2025 06:30

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan menguat setelah Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif terhadap Meksiko dan Kanada selama satu bulan, serta menyatakan akan melanjutkan pembicaraan dengan China.

Kontrak berjangka menunjukkan kenaikan di Sydney, Hong Kong, dan Tokyo setelah indeks S&P 500 berhasil memangkas sebagian besar pelemahan yang sebelumnya mendekati 2%. Sentimen ini muncul setelah Trump mencapai kesepakatan dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, untuk menunda tarif. Pengumuman ini langsung berdampak pada pergerakan mata uang: peso Meksiko, yang sebelumnya anjlok, berbalik menjadi mata uang dengan kinerja terbaik dalam hitungan menit, sementara indeks dolar AS turun dari level tertingginya dalam dua tahun. Yen Jepang pun memangkas penguatannya setelah sebelumnya menjadi pilihan aset aman. Di penghujung perdagangan, dolar Kanada juga menguat setelah Perdana Menteri Justin Trudeau mengonfirmasi bahwa tarif AS terhadap negaranya juga akan ditunda.

“Situasi ini sangat dinamis dan terus berkembang,” kata Victoria Greene dari G Squared Private Wealth. “Saat ini, kami memperkirakan sebagian besar tarif ini bersifat sementara dan akan lebih lunak dengan adanya kompromi. Kami terus memantau perkembangan dan bagaimana dampaknya terhadap laba perusahaan, nilai tukar dolar AS, serta inflasi.”

Penundaan tarif untuk Meksiko dan Kanada memperkuat anggapan bahwa Trump menggunakan tarif sebagai alat negosiasi, tetapi masih berhati-hati untuk tidak membebani ekonomi domestik. Keputusan Trump untuk mendeklarasikan keadaan darurat dan mengenakan tarif terhadap dua negara tetangga serta China menjadi tindakan proteksionisme terbesar yang dilakukan seorang presiden AS dalam hampir satu abad terakhir.