IMF sendiri mengklaim akan tetap melibatkan diri dengan pemerintah untuk keputusan pencairan pinjaman, meski terjadi peningkatan ketegangan politik.
Harga bahan bakar sendiri telah menjadi poin penting dalam negosiasi antara IMF dan pemerintah. Ada sekitar US$2,6 miliar yang tersisa untuk dicairkan dari program US$6,7 miliar yang dijadwalkan akan berakhir pada akhir bulan depan.
Menteri Perminyakan Pakistan, Musadik Malik sebelumnya mengatakan IMF ragu pada rencana pemerintah menerapkan subsidi silang bahan bakar. Kebijakan iniakan menaikkan harga bahan bakar bagi pengendara menengah keatas untuk membiayai subsidi bagi pelanggan menengah kebawah.
Dana IMF dibutuhkan pemerintah untuk menghindari gagal bayar utang luar negerinya. Situasi telah memburuk karena rupee kehilangan sepertiga nilainya dalam satu tahun terakhir, berkontribusi pada rekor inflasi sementara mengirimkan suku bunga ke level tertinggi sepanjang masa.
Pakistan juga perlu mengkonfirmasi pendanaan lain yang diperkirakan akan diterima sebelum program dilanjutkan. Dana tersebut adalah kunci untuk membantu negara meningkatkan devisanya yang berada pada level yang sangat rendah yaitu US$4,5 miliar dan mencakup hanya sekitar satu bulan impor.
Sementara itu, situasi politik negara semakin memburuk. Protes kekerasan meletus di seluruh negeri setelah Khan ditangkap pada hari Selasa. Puluhan orang terluka dan demonstran mulai menyerang gedung-gedung militer.
(bbn)