Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Achmad Muchtasyar membantah kabar yang beredar mengenai gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) 3 Kg pink nonsubsidi (Bright Gas) menggantikan LPG 3 Kg (Gas Melon), menyusul dilarangnya penjualan gas bersubsidi tersebut di pengecer.

Achmad menegaskan Bright Gas tidak dirancang untuk menggantikan LPG 3 Kg. Menurutnya, produk tersebut hanya bertujuan menambah opsi pasokan bagi masyarakat yang mampu membeli LPG nonsubsidi.

“Enggak. Itu hanya bagian dari upaya menambah suplai saja,” kata Achmad seusai konferensi pers kinerja sektor ESDM 2024, Senin (3/2/2025).

Dia pun memastikan bahwa Bright Gas hanya berfungsi sebagai pelengkap pasokan LPG nonsubsidi. 

Belum lama ini beredar foto yang memperlihatkan keberadaan sejumlah tabung Bright Gas 3 Kg di tengah-tengah rencana pemerintah melarang penjualan gas melon atau LPG 3 Kg di pengecer.