Logo Bloomberg Technoz

Bahlil: Industri Berorientasi Ekspor Tak Dapat Gas Murah HGBT

Sultan Ibnu Affan
03 February 2025 16:30

Pipa gas alam cair atau LNG./Bloomberg-Milan Jaros
Pipa gas alam cair atau LNG./Bloomberg-Milan Jaros

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan industri yang berorientasi ekspor tidak akan mendapatkan harga gas industri tertentu (HGBT) atau gas murah.

Bahlil mengatakan, kementeriannya dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu resmi menetapkan HGBT 2025 untuk industri maksimal sebesar US$6,5/MMbtu.

Sementara itu, untuk sektor ketenagalistirkan, pemerintah menetapkan harga gas murah maksimal sebesar US$7/MMbtu, sejalan dengan harga gas dunia yang kian mahal.

"[HGBT] 2025 sudah diputuskan dalam ratas, karena harga gas bumi lagi naik, maka HGBT untuk listrik maksimal US$7/MMbtu. Untuk bahan baku industri, maksimal US$6,5. Akan tetapi, tidak berlaku untuk bahan baku hilirisasi yang untuk ekspor," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/225).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Dok. Kementerian ESDM)

Bahlil lantas mencontohkan salah satu industri yang berorientasi ekspor komoditas pupuk seperti produsen pupuk perusahaan pelat merah, yakni PT Pupuk Kaltim.