Logo Bloomberg Technoz

Beda dari RKAB, RI Targetkan Produksi Nikel 220 Juta Ton di 2025

Sultan Ibnu Affan
03 February 2025 14:35

Sampel bijih nikel./Bloomberg-Carla Gottgens
Sampel bijih nikel./Bloomberg-Carla Gottgens

Bloomberg Technoz, Jakarta – Teka-teki seputar rencana pemangkasan produksi bijih nikel Indonesia pada 2025 terjawab sudah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonfirmasi produksi bijih nikel dibidik sebanyak 220 juta ton sepanjang tahun ini, atau lebih rendah dari target yang dicanangkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 240 juta ton.

"Sudah ada, sekitar 220 juta ton, sekitar segitu [targetnya]," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bata Kementerian ESDM Ing Tri Winarno saat dimintai konfirmasi, Senin (3/2/2035).

Tri menggarisbawahi target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah ini berbeda dengan target yang telah berada di kuota rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB).

Kuota RKAB, kata dia, pasti lebih besar target yang ditetapkan oleh otoritas pertambangan negara. Pasalnya, RKAB terkadang kerap meleset lantaran adanya kendala sengketa lahan perusahaan.

"Jadi bedakan antara RKAB dengan target produksi. Karena, biasalah, terjadi dispute, misal sekarang sudah mengajukan RKAB, tetapi lahannya enggak bisa dibebaskan," ujar Tri, seraya memastikan pemerintah kini akan tetap mengevaluasi RKAB yang telah disetujui periode 2024—2026.

Kepingan nikel dipamerkan selama acara hari investor di Bursa Efek New York (NYSE)./Bloomberg-Michael Nagle