Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah mengkaji rencana untuk membangun kilang minyak baru di dalam negeri, guna mempercepat realisasi target pengadaan bahan bakar minyak (BBM) untuk Cadangan Penyangga Energi (CPE).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut rencana pembangunan kilang baru tersebut masih digodok, sehingga dia belum bisa memastikan lokasinya.

Namun, dia tidak menutup kemungkinan kilang baru tersebut akan dibangun di Pulau Nipa, berdekatan dengan fasilitas penyimpanan minyak yang rencananya akan segera digarap oleh pemerintah untuk menyimpan CPE.

“Kita juga akan sedang mempertimbangkan untuk membangun refinery baru di Indonesia. Supaya impor-impor kita ini jangan terlalu banyak lah. Nanti kalau lokasi refinery lagi dalam pembahasan,” tutur Bahlil seusai konferensi pers kinerja sektor ESDM 2024, Senin (3/2/2025).

Dukung Kebijakan Pemerintah, Kilang Pertamina Internasional Produksi B40 (Pertamina)

Saat ini, PT Pertamina (Persero) mengoperasikan enam kilang, yaitu; Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan, dan RU VII Kasim.

Kapasitas terpasang pengolahan minyak mentah (crude) kumulatif di enam kilang Pertamina mencapai sebesar 1.031 MBOPD, atau sekitar 90% dari kapasitas pengolahan yang ada di Indonesia.

Sementara itu, Kementerian ESDM mencatat konsumsi BBM di Indonesia mencapai 505 juta barel pada 2023. Sebanyak 49% di antaranya didominasi oleh permintaan dari sektor industri transportasi.

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 96/2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE), pemerintah seharusnya berencana membangun buffer stock sektor energi hingga 2035.

Pembangunan fasilitas penyimpanan untuk CPE sangat penting sebagai antisipasi Indonesia menghadapi risiko krisis energi dari ancaman geopolitik global, maupun untuk menopang rencana swasembada energi Prabowo.

Perpres itu sendiri baru disahkan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada Senin (2/9/2024). Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda pembahasan lebih lanjut ihwal gudang minyak tersebut.

Sesuai aturan, CPE nantinya akan berupa stok BBM jenis bensin sejumlah 9,64 juta barel, LPG sebanyak 525,78 ribu metrik ton, dan minyak mentah sebesar 10,17 juta barel hingga 2035. Mayoritas bakal berasal dari impor.

(wdh)

No more pages