Rupiah Terancam Melemah Tajam, BI akan Berjaga di Pasar
Ruisa Khoiriyah
03 February 2025 08:53

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lonjakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini hingga lebih dari 1% dan kembali melenggang di kisaran 109,7, menciptakan lingkungan yang buruk bagi mata uang yang menjadi lawannya, tak terkecuali rupiah.
Rupiah diperkirakan tidak akan lolos dari tekanan yang telah menggulung mata uang Asia pagi ini di zona merah.
Bank Indonesia menyatakan, telah bersiap berjaga di pasar untuk memastikan market confidence tetap terjaga, dengan menjaga keseimbangan supply demand valuta asing di pasar, juga menjaga sentimen pasar domestik tetap kondusif.
"Dengan sentimen global, DXY [indeks dolar AS] kembali mengalami penguatan di mana pagi ini saja sudah mencapai sekitar 109, artinya mata uang non USD khususnya mata uang EM [emerging market] sebagian besar mengalami pelemahan," kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto kepada Bloomberg Technoz, Senin pagi.
"Tentu dalam kondisi seperti demikian yang penting adalah menjaga market confidence pasar dengan menjaga keseimbangan supply demand valas di pasar, menjaga sentimen pasar domestik tetap kondusif," jelas Edi.