Logo Bloomberg Technoz

Waspada, Rupiah Bisa 'Rungkad' Tergulung Perang Tarif nan Memanas

Tim Riset Bloomberg Technoz
03 February 2025 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah besar kemungkinan akan menghadapi hari yang berat, pada perdagangan di pasar spot Senin, membuka pekan ini.

Peningkatan ketegangan geopolitik global menyusul vonis tarif impor Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump pada beberapa negara yakni China, Meksiko dan Kanada, memicu upaya aksi balasan pada Negeri Paman Sam.

Indeks dolar AS melejit pada pembukaan pasar Asia pagi ini, bergerak naik hampir 1% kembali ke kisaran 109,35. Bursa saham Asia kemungkinan akan ambles mengikuti sentimen yang memburuk di bursa negara maju dan kekhawatiran yang meningkat akibat Perang Dagang 2.0.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, indeks saham Korea Kospi langsung ambrol lebih dari 2%. Begitu juga bursa saham di kawasan Selatan seperti Australia dan Selandia Baru.

Di pasar offshore, rupiah NDF pada pekan lalu ditutup mendekati Rp16.400/US$, tepatnya di Rp16.377/US$. Pagi ini, rupiah NDF-1M bergerak makin lemah di kisaran Rp16.423/US$.

Pergerakan rupiah di pasar NDF, spot dan JISDOR versus indeks dolar AS (Divisi Riset Bloomberg Technoz)