Kemenkes Kaji Dampak Pembekuan Pasokan Obat HIV-TBC oleh AS
Dinda Decembria
31 January 2025 18:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menanggapi pembekuan pasokan obat-obatan untuk HIV, malaria, dan tuberkulosis (TBC) yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap negara-negara berpenghasilan rendah. Lantas, bagaimana dampaknya bagi Indonesia?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih mengkaji terkait dampak kebijakan tersebut terhadap Indonesia.
"Sambil menunggu kebijakan resmi pemerintah USA yang disampaikan kepada seluruh negara melalui jalur resmi diplomatik," ujar Aji melalui keterangan tertulisnya, Jumat (31/01/2025).
Aji menjelaskan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kerja sama bilateral yang erat, khususnya dalam penanganan penyakit infeksi seperti TBC. Kerja sama ini juga mencakup bidang bisnis, di mana Indonesia mendukung perluasan investasi manufaktur farmasi Amerika di Indonesia. Oleh karena itu, hubungan kawasan dalam bidang kesehatan dengan Amerika Serikat dinilai penting dan harus terus dilanjutkan.
"Indonesia berharap kolaborasi bilateral dengan Amerika Serikat di bidang kesehatan dapat terus dipertahankan dalam penanganan penyakit menular, kesiapsiagaan kedaruratan kesehatan dan perluasan kerja sama manufaktur Amerika dengan manufaktur di Indonesia,"ujar Aji.