Upaya memperkuat koordinasi pusat dan daerah juga diwujudkan melalui peningkatan produktivitas pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah. Selanjutnya, menjaga kelancaran distribusi pangan antarwilayah terutama wilayah surplus menuju wilayah defisit.
"Keempat, memperkuat ketersediaan dan keandalan data pangan serta memperkuat komunikasi untuk mengelola ekspektasi inflasi masyarakat," ujarnya.
Rakor Inflasi Dipimpin Prabowo
Airlangga mengatakan, rapat koordinasi pengendalian inflasi juga akan dilakukan pada Agustus 2025 dan dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. "Dengan tema produktivitas untuk ketahanan pangan dan stabilitas harga."
Pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan pada 2025 sebesar Rp144,6 triliun. Anggaran ini digelontorkan untuk melindungi masyarakat dari gejolak pangan dunia, yang akan dilakukan dengan berbagai strategi yaitu diversifikasi pangan, stabilitas harga dan peningkatan produktivitas petani.
"Dukungan APBN untuk ketahanan pangan juga diberikan melalui transfer ke daerah [TKD] dana alokasi khusus seperti pembangunan jaringan irigasi, pembangunan jalan pertanian maupun non-fisik seperti Pekarangan Pangan Lestari, pelayanan penyuluh pertanian dan puskeswan," ujarnya.
Selain itu, gerakan nasional pengendalian inflasi pangan akan terus dilanjutkan pada 2025 untuk mendukung ketahanan pangan dan agar momentum pertumbuhan terus dijaga.
(lav)



























