Jokowi Ungkap Makna di Balik Aktivitas Berlayar dengan Pinisi
Sultan Ibnu Affan
11 May 2023 15:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pesan yang ingin disampaikannya saat membawa sekaligus menjamu para pemimpin ASEAN berlayar dengan kapal pinisi mewah di Labuan, Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi mengatakan, suasana kekeluargaan di ASEAN harus terus dijaga dan hal itu membuat ASEAN bisa mempetahankan kesatuannya.
Suasana yang santai dan kebersamaan diharapkan Presiden Jokowi menjadi pesan dan ingatan yang melekat bagi pemimpin ASEAN yang ikut berlayar dengan pinisi. Mereka bisa menikmati keindahan matahari terbenam alias sunset di langit Labuan Bajo. Oleh karena itu berbagai masalah tak akan memecah-belah perhimpunan negara Asia Tenggara itu.
"Indonesia ingin melihat ASEAN kuat, mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral di kawasan. Oleh karena itu kemarin saya ajak para leaders berlayar bersama naik kapal pinisi agar suasananya relaks dan kekeluargaan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Labuan Bajo, Kamis (11/5/2023).
Diketahui Jokowi mengajak pimpinan ASEAN dan pendamping berlayar sekitar 1 jam dengan kapal pinisi berwarna dasar putih dengan lantai kayu jati cokelat yang memiliki nama Ayana Lako Di'a atau dalam bahasa masyarakat Manggarai, suku asli di Labuan Bajo yang artinya "semoga selamat di perjalanan". Kapal berukuran panjang 54 meter dan mulai dioperasikan oleh Ayana Komodo Resort pada Mei 2019 ini sejak Rabu pagi telah bersandar di dermaga Marina Waterfront Labuan Bajo, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 22 Juli 2022 lalu.
Indahnya pemandangan matahari terbenam juga disambut antusias pemimpin negara yang hadir pada saat itu. Turut dalam momen itu yakni Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama istri Wan Azizah Wan Ismail, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. didampingi istri Louise Araneta Marcos, PM Singapura Lee Hsien Loong dan Ho Ching, serta PM Timor Leste Taur Matan Ruak bersama pendamping. Selanjutnya, Deputi PM sekaligus Menteri Luar Negeri Thailand Don Don Pramudwinai. Kemudian ada PM Laos Sonexay Siphandone bersama Vandara Siphandone, PM Vietnam Pham Minh Chinh dan PM Kamboja Hun Sen.