Rosan mengklaim langkah ini merupakan bagian dari value change, dan untuk meyakinkan banyak perusahaan Amerika lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.
"Saya yakin di first quarter, akan ada investasi yang cukup besar dari perusahaan Amerika lainnya," kata dia,
Terkait dengan vendor Apple tersebut, Rosan menegaskan bahwa vendor tersebut berkaitan dengan pembuatan Airtag, salah satu aksesoris milik Apple.
"Kita ingin menjadi global value chain, tapi kan dalam implementasinya tidak mudah dan tidak gampang, insya Allah dalam Apple ini akan bisa berjalan, dimulai dengan vendor yang baru saja mulai berinvestasi," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, komitmen investasi vendor produksi AirTag di Indonesia mencapai Rp163 triliun atau sekitar US$10 miliar.
US$1 miliar telah masuk dalam investasi yang tengah berjalan berupa pembangunan fasilitas produksi AirTag, perangkat aksesoris Apple dengan fungsi pelacak barang berbasis Bluetooth.
Komitmen investasi hingga US$10 miliar oleh vendor Apple, Luxshare Precision Industry Co Ltd, seperti disampaikan Kementerian Perindustrian, dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem manufaktur elektronik di Indonesia.
Rosan, yang pernah menduduki jabatan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam jumlah vendor yang terlibat dalam rantai pasok produk Apple.
(ain)