Yoolim Lee - Bloomberg News
Bloomberg, Divisi cip utama Samsung Electronics Co melaporkan laba yang lebih sedikit dari perkiraan karena produsen memori terbesar di dunia ini berusaha mengalahkan keunggulan yang dimiliki saingan beratnya, SK Hynix Inc, di bidang kecerdasan buatan (AI).
Samsung meningkatkan biaya penelitian dan operasionalnya. Para eksekutif mengatakan, pengeluaran untuk memori akan tetap tinggi seperti tahun lalu. Total belanja modal mencapai 53,6 triliun won (US$37 miliar) pada tahun 2024.
Dorongan itu menghasilkan persetujuan yang telah lama tertunda untuk HBM3E 8-layer — jenis memori bandwidth tinggi yang kurang canggih, yang dipasok SK Hynix — dari Nvidia Corp untuk digunakan dengan prosesor AI yang dirancang untuk pasar China.
Namun upaya itu, bersama dengan paparan terhadap DRAM lama, membebani perusahaan terbesar di Korea Selatan ini. Unit semikonduktor Samsung melaporkan laba operasional sebesar 2,9 triliun won untuk kuartal Desember, meleset dari proyeksi rata-rata analis. Laba bersihnya mencapai 7,58 triliun won, lebih besar dari perkiraan, berkat dorongan dari bisnis jaringannya.
Harga saham Samsung turun sekitar 2,5% pada Jumat (31/1/2025) pagi, hari perdagangan pertama di Seoul setelah liburan Tahun Baru Imlek. Saham SK Hynix anjlok sebanyak 12%, yang mencerminkan sebagian kekhawatiran bahwa AI berbiaya rendah dari DeepSeek akan menjungkirbalikkan seluruh premis pengeluaran besar untuk pusat data dan cip yang kuat.

Para eksekutif bilang, Samsung menurunkan eksposurnya pada DRAM dan NAND konvensional untuk PC dan perangkat seluler, sembari mengejar arena DRAM server dan HBM dengan margin lebih tinggi, di mana permintaan "tetap kuat."
Perusahaan meningkatkan belanja penelitian dan pengembangan, serta perluasan kapasitas front-end dalam upaya mengejar ketertinggalannya dari SK Hynix dan Micron Technology Inc. Namun, bisnis pengecoran akan tetap lemah, juga permintaan ponsel dan PC akan tetap rendah.
Samsung menyebut ponsel pintar, TV, dan peralatan lainnya menghadapi persaingan yang semakin ketat. Para eksekutif menyebut ketidakpastian terus berlanjut dan pemulihan ekonomi melambat.
Investor tetap khawatir tentang kemampuan Samsung untuk kembali ke pasar cip memori bandwidth tinggi, yang dirancang untuk bekerja dengan akselerator AI Nvidia. Perusahaan ini berjuang keras untuk mendapatkan sertifikasi produk terbarunya dari Nvidia — memberikan waktu cukup lama bagi SK Hynix dan Micron untuk unggul di pasar HBM yang sedang berkembang pesat.
Samsung mengatur ulang tim teknisinya, dengan harapan dapat membalikkan posisi pasarnya dengan cip HBM generasi berikutnya, atau HBM4. Baik Samsung maupun SK Hynix berusaha menjadi vendor utama Nvidia untuk cip HBM4 saat mereka berupaya memproduksinya secara massal pada paruh kedua tahun ini.
"Kami masih berpikir Samsung masih bisa memperbaiki bisnis HBM dan meningkatkan harga sahamnya di negara ini, tetapi banyak hal akan bergantung pada kemampuan untuk mencapai terobosan komersial yang nyata dengan nama-nama AI fabless terkemuka," kata Homin Lee, ahli strategi makro senior yang berbasis di Singapura di Lombard Odier.
"Waktu hampir habis karena memori semakin dikomoditaskan, di mana para saingan dari China mengejar ketertinggalan mereka dengan cepat di segmen DDR5 meskipun ada pembatasan ekspor."
SK Hynix membukukan rekor pendapatan kuartalan awal bulan ini, melampaui laba operasional Samsung untuk pertama kalinya. Hynix mengatakan, HBM menyumbang 40% dari keseluruhan pendapatan cip DRAM-nya pada kuartal tersebut. Mereka berharap penjualan HBM akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini.
(bbn)