Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi langsung sepanjang 2024 paling banyak berasal dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yakni mencapai Rp238,4 triliun atau 13,9% dari total investasi tahun lalu.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebutkan lima besar subsektor yang memperoleh investasi langsung antara lain: Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp238,4 triliun dengan porsi 13,9% dari total investasi. Kemudian, industri transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp189,9 triliun dengan porsi 11,1%.
"Sektor pertambangan Rp184,7 triliun dengan porsi 10,8%; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp122,9 triliun dengan porsi 7,2%; jasa lainnya Rp120,8 triliun atau 7% dari total investasi," kata Rosan dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Langsung 2024, Jumat (31/1/2025).
Sebagai informasi, realisasi investasi langsung sepanjang 2024 tercatat Rp1.714,2 triliun atau naik 20,8% (year-on-year/yoy) dibanding realisasi pada 2023 lalu. Rosan mengklaim angka ini tercatat 103,9% dari target presiden yang sebesar Rp1.650 triliun atau 138,3% dari target rencana strategis yang senilai Rp1.239 triliun.
"Rinciannya, investasi asing langsung tercatat Rp900,2 triliun atau meningkat 21% yoy. Sedangkan penanaman modal dalam negeri tercatat Rp814 triliun atau naik 20,6% yoy," kata Rosan.
Menurut porsinya, investasi asing tercatat 52,5% dari total investasi, sementara investasi dalam negeri 47,5% dari total investasi pada kuartal IV 2024.
Realisasi investasi di wilayah Jawa tercatat Rp818,8 triliun atau naik 19% yoy, dengan porsinya 47,8% dari total investasi. Sementara itu, realisasi investasi di luar Jawa tercatat Rp895,4 triliun atau meningkat 22,5% dengan porsi lebih besar dari investasi di wilayah Jawa, yakni 52,2%.
Realisasi investasi sepanjang 2024 paling banyak terjadi di Jawa Barat, yakni mencapai Rp251,1 triliun atau 14,7% dari total investasi. Kemudian Jakarta Rp241,9 triliun atau porsinya 14,1%, Jawa Timur Rp147,3 triliun atau porsinya 8,6%. Kemudian, Sulawesi Tengah Rp139,9 triliun atau 8,2%. Banten Rp105,6 triliun atau 6,2%.
Dia mengatakan investasi langsung dalam menyerap tenaga kerja Indonesia sebesar 2.456.130 orang sepanjang tahun lalu atau meningkat 34,7% yoy.
(lav)