Logo Bloomberg Technoz

ESDM Soal Trump Hengkang dari Paris Agreement: Tak Pengaruhi JETP

Mis Fransiska Dewi
31 January 2025 10:10

Donald Trump berpidato di World Economic Forum (WEF) 2025, Davos, Swiss, Kamis (23/1/2025)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Donald Trump berpidato di World Economic Forum (WEF) 2025, Davos, Swiss, Kamis (23/1/2025)./Bloomberg-Stefan Wermuth

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan hengkangnya Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement tidak serta merta memengaruhi pendanaan iklim Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi memandang meski sebagai leader, pendanaan JETP tidak berpusat dari AS saja, karena masih ada anggota lain yang bisa menjadi sumber pendanaan misalnya Jepang.

"Saya rasa sih nggak terlalu [berpengaruh] ya. Pendanaan tadi kan bisa dari Jepang, ada dari macam-macam. Karena dana itu sekarang bergeraknya banyak di Asia. Kalau Eropa sedikit-sedikit, Amerika juga," kata Eniya saat ditemui di sela kegiatan Berita Satu Outlook 2025, Kamis (30/1/2025). 

Eniya menambahkan tren energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia terus meningkat, meskipun partai yang berkuasa di AS berganti-ganti dari Partai Republik menjadi Partai Demokrat, kemudian kembali ke Republik. Hal ini merujuk pada periode pertama Trump memimpin AS juga menyatakan keluar  dari Paris Agreement. 

“Walaupun yang lalu kan ada Republican juga, bukan hanya Demokrat. Ini EBT kita kan naik terus dari 2017,” ujar Eniya.