Logo Bloomberg Technoz

“Apple memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan industri ponsel lipat di masa depan. Peluncuran terlalu dini, dan ponsel lipat yang belum siap di pasaran dapat menghancurkan seluruh franchise iPhone,” ujar Neil Mawaston.

Jika Apple tidak memiliki iPhone atau iPad lipat yang dijual pada tahun 2025, ketika pendapatan industri akan mendekati puluhan miliar dolar, maka kami akan mulai sedikit khawatir,” ujarnya.

Apple, yang berbasis di Cupertino, California, belum berkomentar soal ini.

Ilustrasi ponsel lipat (David Paul Morris/Bloomberg)

Apple menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari jajaran iPhone yang ditingkatkan kemampuannya secara bertahap setiap tahun dan belum membuat inovasi besar dari segi desain atau fungsi selama bertahun-tahun.

Analis Omdia Jusy Hong mengatakan bahwa sampai sejauh ini, volume penjualan ponsel lipat belum mencapai titik yang cukup besar untuk mengambil pangsa yang berarti dari Apple, yang tahun lalu menguasai 77% pasar ponsel berharga di atas US$751.

Untuk saat ini, ponsel lipat adalah kompetisi fitur khusus Android, yang didominasi oleh Samsung Electronics Co. Tetapi persaingan lebih ketat di China, di mana merek lokal menggunakan teknologi ini untuk menarik pembeli. Xiaomi Corp., Huawei Technologies Co., Vivo dan Oppo masing-masing memiliki beberapa model ponsel lipat di pasaran sekarang.

Honor, merek independen yang melakukan spin off dari Huawei pada tahun 2020, juga membantu membuat segmen tersebut lebih terjangkau dengan perangkat Honor Magic Vs tahun ini.

Ilustrasi ponsel lipat (Patrick T. Fallon/Bloomberg)

Menurut analis CCS Insight Ben Wood dan Hong Omdia, enteri pertama Apple di perangkat lipat berasal dari produk tablet daripada iPhone lipat. Ia mengharapkan "iPad super-premium dengan tampilan fleksibel" dirilis pada tahun 2024.

Hong mengungkapkan lipatan di tengah layar pada ponsel lipat sebagai hambatan utama Apple mengadopsi teknologi ini. Sekarang masalah ini sudah mulai bisa diakali ketimbang generasi pertama smartphone Samsung, tetapi kendala ini masih ada bahkan di model terbaru.

“Tidak terpikirkan bahwa Apple tidak bereksperimen dengan teknologi layar fleksibel di laboratorium pengembangan produknya selama satu dekade atau lebih, kekuatan portofolio iPhone yang ada dan margin tinggi yang dimilikinya meniadakan kebutuhan Apple untuk bereaksi terhadap perangkat smartphone lipat saingannya,” kata Wood.

- Dengan asistensi dari Mark Gurman dan Gao Yuan

(bbn)

No more pages