Logo Bloomberg Technoz

Trump Mundur dari Paris Agreement, Bahlil Bicara Nasib EBT

Mis Fransiska Dewi
30 January 2025 13:50

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Dok. Kementerian ESDM)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Dok. Kementerian ESDM)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku heran kepada keputusan Pemerintahan Donald Trump yang menarik diri dari Perjanjian Paris (Paris Agreement). Padahal Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara yang menandatangani perjanjian tersebut.

“Dia yang memulai, tapi engkau juga yang mengakhiri. Nah, negara yang memikirkan [perjanjian] ini saja mundur, masa kita yang follower ini mau masuk pada jurang itu?” ujar Bahlil dalam kegiatan Berita Satu Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).

Bahlil mengungkapkan dampak penarikan AS dari Paris Agreement ini adalah masa depan energi baru terbarukan (EBT) menghadapi ketidakpastian. Ia pun berjanji akan mengkaji ulang masa depan EBT yang digarap Indonesia sebab pendanaan EBT bisa terancam.

“Amerika sudah mulai mundur dari itu setelah mengkaji ulang. Tapi oke, kita kan bagian daripada konsensus global yang harus kita jalani,” ucap Bahlil. 

Proyeksi perubahan iklim dari para ilmuwan./dok. Bloomberg

“Jadi jangan sampai kita ini menari di gendang orang pada saat dia pukul gendang bunyinya jalan, menari jalan, yang pukul gendang dia lari dia bikin gendang baru lagi ini yang bodoh siapa, yang pintar siapa kan kira-kira.”