Arief sebelumnya juga memastikan pemerintah akan menyerap beras hasil panen dalam negeri hingga mencapai 3 juta ton melalui Perum Bulog.
Titah tersebut dilakukan sejalan dengan estimasi puncak panen raya yang diprediksi pada Maret. Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), puncak panen raya pada akhir kuartal I/2025 tersebut dapat mencapai hingga 5,2 juta ton.
Selain itu, kata Arief, penugasan itu juga sebagai upaya pemerintah untuk memperbanyak serapan dalam negeri, yang juga akan menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan tentu Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi baik.
"Kalau di perberasan itu, panen semester pertama itu yang paling besar. Jadi nggak boleh kehilangan momentum panen raya. Paling baik Bulog itu menyerap di semester pertama." ujar Arief.
Secara historis, dalam realisasi pengadaan beras oleh Bulog sepanjang 2024, sebanyak 727 ribu ton atau 57,4% dari total capaian 1,26 juta ton telah diserap selama semester pertama. Puncak penyerapan berada di bulan Mei dengan 393 ribu ton dan April sebanyak 224 ribu ton.
(ain)