Bloomberg Technoz, Jakarta - Kembalinya Presiden Donald Trump ke Gedung Putih memberikan dorongan signifikan pada pasar Aset Kripto, terutama Bitcoin dalam beberapa bulan. Bitcoin (BTC) berhasil melampaui US$100.000 setelah kemenangan Trump dalam Pilpres AS. Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang berisi regulasi yang ramah terhadap industri Kripto.

Namun, pasar Aset Kripto global tengah menghadapi guncangan besar akibat kemunculan startup Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) asal Tiongkok, DeepSeek. Pada 27 Januari 2025, Bitcoin dan Kripto utama lainnya mengalami tekanan hebat, dengan likuidasi mencapai US$1 miliar.

Volatilitas yang terjadi memunculkan pertanyaan mengenai hubungan antara teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI) yang berkembang pesat dan pengaruhnya terhadap ekosistem keuangan dunia.

Dengan harga Bitcoin saat ini, Rabu (29/1/2025) pukul 14.00 WIB, Bitcoin (BTC) berada di US$102.188 melemah 0,91% dalam 24 jam, dengan turun 3,35% dari tujuh hari yang lalu pada perdagangan sebelumnya.

Riset Analis Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, setelah retest resistance trendline, Bitcoin, berpotensi menuju ke US$105.000.