Logo Bloomberg Technoz

Pertamina Diversifikasi Sumber Impor Minyak, Sebaiknya dari Mana?

Mis Fransiska Dewi
29 January 2025 12:10

(Dok. Pertamina International Shipping)
(Dok. Pertamina International Shipping)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) menilai langkah PT Pertamina (Persero) dalam menerapkan strategi diversifikasi sumber minyak mentah (crude) harus memiliki kepastian dan lebih menjanjikan bagi Indonesia.

Apalgi, belakangan ini, kilang-kilang minyak di Asia makin agresif memborong pasokan crude dari Timur Tengah, setelah India dan China kalang kabut mencari sumber minyak pengganti Rusia yang dikenai sanksi tambahan oleh Amerika Serikat (AS) sejak 10 Januari 2025.

“Jadi ya harus diversifikasi, melihat mana yang lebih menjanjikan dan pasti. Menjanjikan dari sisi harus bisa jadi suplai minyak mentahnya, bahan-bahannya itu harus pasti. Bisa menyuplai dengan mudah tanpa ada hal-hal apapun,” kata Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal saat dihubungi, Rabu (29/1/2025).

Menurut dia, minyak mentah diimpor untuk dikonsumsi jangka panjang. Namun, ketika ada penurunan produksi minyak, kondisi itu bisa diisi oleh pembelian skala kecil dengan kontrak jangka pendek. Akan tetapi, semua itu itu bergantung pada ketahanan suplai terhadap kilang.

“Timur Tengah pasti, Amerika pasti. Dari negara-negara yang tidak kena sanksi, pasti. Rusia memang ada resiko, ada sanksi. Akan tetapi, itu pun sebenarnya ada jalannya,” tutur Moshe. 

PT Pertamina International Shipping (PIS) tambah armada kapal tipe Very Large Gas Carriers (VLGC) yang dinamai Kapal Pertamina Gas Caspia. (Dok. PIS)