DeepSeek Tunjukkan Kemajuan AI China Meski Dikenakan Sanksi AS
News
28 January 2025 11:20

Mackenzie Hawkins dan Cagan Koc - Bloomberg News
Bloomberg, Piranti lunak kecerdasan buatan (AI) canggih dari perusahaan start up China, DeepSeek, yang mengindikasikan bahwa para pakar teknologi perusahaan itu berhasil membangun satu model yang kompetitif meski Amerika Serikat berusaha mempreteli kemajuan teknologi China menimbulkan pertanyaan pada efektifitas sanksi perdagangan Washington.
Piranti lunak R1 yang baru dirilis, dan diklaim dibuat dengan biaya murah dibanding dengan perusahaan-perusahaan AI lain, menyebabkan harga saham teknologi berguguran pada perdagangan Senin (27/01/2025) karena investor mempertanyakan perlunya membelanjakan dana miliaran dolar untuk pengembangan piranti keras canggih.
Hal ini juga memicu perdebatan di Washington mengenai strategi terbaik untuk mencegah China mengembangkan AI canggih yang dipandang oleh pemerintah AS sebagai ancaman keamanan nasional.
Pemerintah Amerika Serikat menerapkan batasan ketat dalam penjualan cip canggih buatan Nvidia Corp ke China pada Oktober 2022, dan setiap tahun meningkatkan pembatasan itu. Namun Nvidia mengatasi batasan itu dengan merancang semikonduktor baru untuk pasar China - termasuk yang kemungkinan digunakan oleh DeepSeek untuk membuat R1.