Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Menguat usai Trump Berlakukan Tarif 25% untuk Kolombia

News
27 January 2025 07:30

Ilustrasi dolar AS. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi dolar AS. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg, Dolar AS memulai pekan ini dengan kenaikan moderat setelah Donald Trump memberlakukan tarif pada Kolombia, yang menolak mengizinkan pendaratan pesawat deportasi migran asal AS.

Mata uang AS menguat sekitar 0,2% terhadap euro, serta sedikit lebih kecil terhadap dolar Australia dan Selandia Baru. Penguatan ini terjadi setelah pekan lalu dolar AS mencatatkan kinerja terburuknya dalam 14 bulan terakhir, seiring pandangan pelaku pasar bahwa ancaman tarif Trump tidak segera diikuti tindakan nyata di awal masa jabatannya.

Trump memerintahkan tarif darurat sebesar 25% untuk semua barang impor dari Kolombia ke AS, yang akan naik menjadi 50% dalam satu pekan. Sebelumnya, pasar bersikap hati-hati namun tetap optimis karena ancaman tarif yang dilontarkan Trump selama kampanye belum sepenuhnya terealisasi dalam beberapa hari pertamanya menjabat.

“Tindakan berbicara lebih lantang daripada kata-kata. Situasi dengan Kolombia menunjukkan betapa cepatnya Trump menggunakan tarif sebagai alat negosiasi,” ujar Dane Cekov, analis senior makro dan strategi valas di Sparebank 1 Markets AS, Oslo. “Masih akan ada lebih banyak kebijakan tarif, dan penguatan dolar AS belum akan berhenti.”